Tafsir Satu Meja Prabowo dan Mega

Dayklik.com — Dalam acara Hari Nasional Kerajaan Arab Saudi ke-93 yang digelar di Jakarta, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri duduk selingkar meja yang sama.

Tafsir politik bermunculan usai Megawati dan Prabowo duduk semeja.

Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir dalam acara itu, termasuk Wapres Ma’ruf Amin. Acara digelar di Grand Ballroom, Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (25/9) malam. Ma’ruf Amin hadir lebih dulu di acara tersebut.

Prabowo kemudian menyusul tiba di lokasi. Ketum Gerindra itu kemudian menuju meja bundar untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.

Prabowo duduk satu meja dengan Megawati yang sudah datang lebih dulu.

Turut hadir di lokasi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. Saat acara berlangsung, Menag Yaqut menyampaikan ucapan selamat ke Kerajaan Arab Saudi atas perayaan Hari Nasional ke-93.

Apa isi obrolan Prabowo dan Megawati saat duduk satu meja? Prabowo tak banyak berkomentar soal obrolannya dengan Megawati. Menteri Pertahanan itu tertawa kecil saat ditanya awak media terkait momen semeja dengan Megawati.

“Itu kan hari nasional Arab Saudi ya,” kata Prabowo kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).

Ada Bocoran Penting Kata Gus Yaqut

Dalam unggahan di akun media sosial Menteri Agama Gus Yaqut, dilihat Selasa (26/9), Yaqut mengunggah foto sedang berbincang dengan Megawati. Prabowo turut satu meja dengan Megawati.

Dalam keterangan foto itu, Gus Yaqut bicara soal amanah berat tapi menyenangkan. Salah satunya yakni berkesempatan bertemu dengan tokoh penting sambil menggali ilmu.

“Amanah ini berat. Tapi selalu ada yang menyenangkan di dalamnya. Salah satunya bisa memiliki kesempatan untuk ketemu banyak tokoh penting dan menggali ilmu darinya,” tulis Gus Yaqut, dalam keterangan foto.

Tokoh NU itu kemudian mengatakan pertemuan di Hari Nasional Arab Saudi juga dihadiri tokoh penting. Termasuk ada bocoran penting yang dia terima.

“Seperti tadi malam pada Peringatan National Day Kerajaan Saudi Arabia. Banyak orang penting hadir dan ada bocoran penting meski tipis-tipis,” tulisnya.

Yaqut tidak merinci soal bocoran penting itu, dia mengatakan bocoran itu akan terungkap. “Nggak usah kepo bocorannya apa. Nanti juga bakal tahu sendiri. Tunggu aja!” ucap dia.

PDIP Cinta Pertama Gerindra

Waketum Gerindra Habiburokhman merespons momen Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto di acara Hari Nasional Arab Saudi. Habiburokhman mengungkit soal PDIP yang merupakan cinta pertama Gerindra.

“Ya bagus sekali ya memang namanya silaturahmi antar tokoh-tokoh bangsa terus terjadi termasuk antara Ibu Mega dan Pak Prabowo. Ya, teman-teman tahulah PDI Perjuangan itukan cinta pertamanya Gerindra,” kata Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9).

Habiburokhman menceritakan bagaimana kerja sama antara PDIP dan Gerindra pada Pilkada 2012 yang memenangkan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menyebut kenangan itu tak akan pernah terlupakan.

“Kita 2009 masih partai baru, kita berduet maju sebagai capres dan cawapres. Lalu 2012 cinta pertama itu menghasilkan anak, yaitu Pak Jokowi dan Pak Ahok sebagai pemenang Pillkada DKI 2012. Jadi hubungan kami sejak saat itu sampai saat ini terus terbina baik,” kata Habiburokhman.

“Walaupun kadang-kadang kita berbeda pilihan, tapi kenangan indah dengan PDIP itu nggak akan pernah terlupakan kurang lebih begitu. Jadi hubungannya psikologisnya baik sekali, makanya kalau ketemu di acara apapun, ya pasti beliau berdua saling mendekat,” ungkapnya.

Menurutnya momen pertemuan Megawati dan Prabowo bukan suatu hal yang istimewa karena keduanya bisa bertemu kapan saja. “Bukan hal yang istimewa, kalau Pak Prabowo bertemu Ibu Mega kapan saja. Jadi, bisa kapan saja beliau-beliau ketemu,” imbuhnya.

Ganjar Berharap Bicara Hal Baik

Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo turut bicara soal Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto yang duduk satu meja. Ganjar mengaku senang bila para pemimpin bisa duduk bersamaan.

“Bagus kan, kita kan seneng kalau para pemimpin duduk bareng kan bagus,” kata Ganjar kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (26/9).

Ganjar juga berharap keduanya membahas hal yang baik untuk negara. “Mudah-mudahan berbicara hal-hal yang baik buat bangsa dan negara,” sebutnya.

Puan Beri Bocoran Tipis-tipis

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut keduanya bicara soal ‘boleh atau nggak’. Putri Megawati itu menirukan percakapan Megawati dengan Prabowo.

“Ya boleh aja lah, orang akrab kok, nggak ada apa-apa, ya mungkin pembicaraan itu ya ‘Gimana? Boleh nggak? Oke nggak?’, ‘Boleh aja’, boleh apa? Ya tanya Bu Mega sama Pak Prabowo gitu kan,” kata Puan kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (26/9).

Puan juga merespons apakah pertemuan kedua tokoh tersebut sebagai sinyal Pilpres 2024 menjadi dua poros. Dia mengatakan tak ada yang tak mungkin dalam politik.

“Jadi nggak ada yang nggak mungkin di dinamika politik ini. Dan saya berharap semuanya itu yang terbaik. Capres-capres yang ada hari ini semuanya itu dekat dengan kami, ada Mas Prabowo saya manggilnya saja Mas, Mas Anies saya manggilnya Mas. Cak Imin, Cak Imin saya manggilnya Cak Imin, terus Mas Ganjar,” kata dia.

“Jadi apapun pilihannya, apapun nanti yang akan terjadi di pesta demokrasi bulan Februari tanggal 14 itu, kita itu tetap akrab, kita saudara,” tambahnya.

Puan mengatakan pertemuan kedua tokoh itu sebagai momen yang wajar. Hal tersebut akan sering terjadi hingga Pilpres 2024.

“Semuanya dekat akrab aja. Ini kan cuman dinamika politik yang Insyallah hanya akan terjadi sampai dengan bulan Februari. Setelahnya semuanya akan saling menghormati, saling memahami, dan saling mendukung untuk kemajuan bangsa ini ke depan,” sebutnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *