Siswi SD yang Buta Kembali Diperiksa Dokter untuk Data Pembanding

Jakarta, Dayklik.com — SAH (8), seorang siswi dari SDN 236 Menganti Gresik yang mengalami kehilangan penglihatan akibat diserang dengan tusuk bakso, menjalani pemeriksaan mata di Surabaya Eye Clinic pada Jumat (22/9) untuk tujuan pembanding.

Abdul Malik selaku pengacara korban menjelaskan bahwa pemeriksaan ini juga dilakukan karena SAH mengeluhkan gatal di mata kanannya. “Kemarin anak korban, matanya gatal, keluarga mengatakan ke kami. Masak anak gatal enggak diperiksakan, hari ini ditangani dokter mata,” katanya sambil ditemui di Surabaya Eye Clinic.

Malik juga menyebut bahwa pemeriksaan oleh dokter spesialis mata ini dilakukan karena keluarga korban belum menerima hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dari RS PHC.

Lebih lanjut, Malik menyatakan bahwa kliennya mempertanyakan mengapa hasil pemeriksaan MRI tersebut telah disampaikan kepada publik sebelum keluarga korban diberitahu terlebih dahulu. “Belum dikasih tahu, yang dikasih tahu kan media kemarin, katanya kabur, kaburnya itu kabur apa,” ungkapnya.

Melalui pemeriksaan ini, orang tua korban berharap dapat mengetahui kondisi mata SAH yang terbaru. Hasil diagnosa dari dokter akan diserahkan kepada Polres Gresik sebagai data pembanding dengan hasil pemeriksaan sebelumnya.

Menurut Malik, saat ini mata kanan korban masih belum mampu melihat objek di depannya dengan jelas, sementara mata kirinya masih normal.

“Kalau matanya, kalau kita kasih ini (benda di depannya) dia enggak ngerti. Tapi kalau mata kiri dia tahu ini (benda di depannya). Mudah-mudahan nanti sehat,” ujarnya.

Sebagai pengacara, Malik juga meminta agar penyidik Polres Gresik dapat mengungkapkan kasus ini dengan tuntas. “Bagaimanapun kami kooperatif dengan penyidik, tapi saya minta penyidik lurus,” tambah Malik.

Lebih lanjut, Malik menyatakan bahwa kliennya mempertanyakan mengapa hasil pemeriksaan MRI tersebut telah disampaikan kepada publik sebelum keluarga korban diberitahu terlebih dahulu. “Belum dikasih tahu, yang dikasih tahu kan media kemarin, katanya kabur, kaburnya itu kabur apa,” ungkapnya.

Melalui pemeriksaan ini, orang tua korban berharap dapat mengetahui kondisi mata SAH yang terbaru. Hasil diagnosa dari dokter akan diserahkan kepada Polres Gresik sebagai data pembanding dengan hasil pemeriksaan sebelumnya.

Menurut Malik, saat ini mata kanan korban masih belum mampu melihat objek di depannya dengan jelas, sementara mata kirinya masih normal.

“Kalau matanya, kalau kita kasih ini (benda di depannya) dia enggak ngerti. Tapi kalau mata kiri dia tahu ini (benda di depannya). Mudah-mudahan nanti sehat,” ujarnya.

Sebagai pengacara, Malik juga meminta agar penyidik Polres Gresik dapat mengungkapkan kasus ini dengan tuntas. “Bagaimanapun kami kooperatif dengan penyidik, tapi saya minta penyidik lurus,” tambah Malik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *