Menurut dr. Sita Laksmi Andarini selaku Interim Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), zat karsinogenik adalah faktor dari terjadinya kanker paru. Namun, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi hadirnya kanker paru, antara lain faktor yang tidak dapat dikontrol dan dapat dikontrol.
Faktor yang tidak dapat dikontrol, meliputi:
– Umur
– Jenis kelamin
– Riwayat kesehatan keluarga atau genetik (bapak/ibu/saudara kandung)
Faktor yang dapat dikontrol, meliputi:
– Paparan asap rokok (aktif/pasif/bekas perokok)
– Polusi udara (indoor/outdoor, asbes, radon)
– Pekerjaan (paparan zat karsinogen)
– Penyakit paru kronik
Apa itu zat karsinogenik atau karsinogen?
Karsinogenik adalah zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Zat ini tanpa disadari ada di sekitarmu dan bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Caranya dapat dihirup ataupun saat kamu makan.
Tubuh manusia dapat terpapar zat karsinogenik kapan saja dan di mana saja. Hal ini dikarenakan ada banyak sumber karsinogenik yang sering dijumpai secara tidak sengaja, baik saat di dalam rumah, sekolah, atau kantor.
Menurut dr. Airindya Bella via Alodokter, ada empat sebab yang dapat mengeluarkan zat karsinogenik ini. Adapun empat sumbernya, antara lain:
1. Rokok beserta asapnya
Rokok dan asapnya mengandung sekitar 70 jenis zat yang diduga dapat memicu kanker, seperti nikotin, karbon monoksida, amonia, arsenik, benzena, timah, hingga hidrogen sianida. Hal ini yang menyebabkan seseorang bisa terkena kanker paru.
Pun, yang terkena tidak hanya perokok aktif saja! Perokok aktif, pasif, dan juga bekas perokok berisiko untuk terkena kanker paru. Selain itu, paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan serius lainnya, seperti PPOK, serangan jantung, dan diabetes.
2. Asap kendaraan
Asap kendaraan juga mengandung zat karsinogenik bernama polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan partikel lain yang bisa merusak sel tubuh dan memicu kanker. Hal ini yang menyebabkan seseorang berisiko terkena kanker paru dan penyakit lainnya, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis kronis, hingga penyakit kardiovaskular.
3. Bahan kosmetik
Beberapa produk kosmetik memiliki bahan yang bersifat karsinogenik, tapi kandungannya sangat kecil. Namun, kamu tidak boleh sepele dengan hal ini, ya! Karena sekecil apapun, kamu perlu menghindarinya.
Ada beberapa bahan berbahaya dalam kosmetik yang perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Bahan-bahannya pun seperti paraben, merkuri, dan phthalate.
4. Makanan dan minuman
Zat karsinogenik juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Beberapa kandungan makanan atau minuman yang diduga bersifat karsinogenik meliputi:
– Bahan tambahan atau zat aditif pada makanan atau minuman, seperti sakarin dan aspartam.
– Bahan makanan yang tercemar atau terkontaminasi pestisida, limbah industri, atau logam berat.
– Bahan pengawet atau pewarna makanan, seperti nitrat, boraks, dan formalin.
Selain itu, zat karsinogenik juga dapat ditemui pada makanan yang diolah dengan cara dibakar atau digoreng dalam suhu tinggi. Proses pengolahan dengan kedua cara tersebut dapat menyebabkan pembentukan zat karsinogenik yang disebut dengan acrylamide.
Paparan zat karsinonegik mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya. Namun, kamu tentunya bisa meminimalkannya dengan beberapa cara, yaitu:
– Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja
– Memakai masker saat di luar ruangan, terutama lingkungan polusi
– Menjalani pola makan sehat dan bernutrisi
– Berhenti merokok dan menghindari kawasan paparan asap rokok